Video Mesum Beredar, Kerusakan Moral Melanda
// Category: Nasional //Ternyata makna ditahannya Ariel Peterpan yang kini mendekam di tahanan Mabes Polri karena kasus video mesum dengan Luna Maya dan Cut tari semakin mengerucut. Terlihat jelas, bahwa Ariel merupakan komprador asing yang tengah bertugas merusak budaya bangsa ini yang menjaga sopan santun dan tata krama sebagaimana yang diajarkan dalam Pancasila.
Secara terang-terangan Maria Ozawa alias Miyabi, bintang porno asal Jepang memberikan tawaran main film adegan ranjang, sebagaimana yang disampaikan oleh produser MAXIMA, Ody Mulya. Syaratnya adalah Ariel keluar dulu dari jeratan hukum, barulah keinginan Miyabi dapat disampaikan menyatakan akan menawari vokalis band yang tengah naik daun itu untuk bermain film.
Ody Mulya, produser Maxima di Jakarta, Kamis (1/7) mengatakan Miyabi memang sempat tanya soal Ariel. Dia banyak membaca berita soal Ariel lewat internet. Miyabi kagum dengan Ariel kalau memang Ariel betul-betul merupakan bintang video porno yang beredar selama ini. Produser yang telah membuat film hot seperti Suster Keramas, Menculik Miyabi dan Tiran (Mati di Ranjang) itu mengemukakan Miyabi tertarik untuk beradu akting dengan Ariel.
Atas dasar keinginan Miyabi, Ody mengutarakan sudah menyiapkan tawaran untuk Ariel menjadi bintang film dengan honor tinggi. Otak bisnis Ody menghitung keuntungan di depan mata. Ia begitu yakin duet Ariel dan Miyabi di film akan laku di pasaran, karena tingginya rasa penasaran di tengah masyarakat.
Sebenarnya ada yang lebih BESAR lagi skenario kehancuran moral bangsa selain apa yang telah dilakukan oleh Ariel, Luna dan Cut Tari. Simaklah kembali kutipan dari Inilah.com berikut ini: Miyabi tertarik untuk beradegan ranjang dengan Ariel Peterpan. Karena itu, produser Ody Mulya, produser Maxima, di Jakarta, Kamis (1/7) menyatakan akan menawari vokalis band yang tengah naik daun itu untuk bermain film.
Tindakan polisi sangat lambat dalam menangani kejahatan internasional dalam konteks perubahan budaya yang cepat. Mereka tidak mencontoh apa yang telah dilakukan Amerika dalam menghancurkan moral Uni Soviet dengan cara mendirikan Mc Donald di sana. Lambat laun komunisme runtuh dimana-mana dengan cara menghancurkan budaya hidup. Nah, seperti ini yang tengah terjadi di tanah air.Polisi hendaknya menangkap para komprador asing yang masuk lewat dalih kebebasan ekspresi dan mereka bisa sebagai pengusaha hiburan dan antek-anteknya. Menurut Sekretaris Eksekutif Konsorsium untuk Transparasi Informasi Publik, Aswan Bayan, bila dipikir-pikir, maka polisi hendaknya juga menangkap para komprador yang menggosok-gosok suasana agar “booming” Miyabi berjalan terus dengan cara mengeksploitasi kasus Ariel. Tapi, apakah Polri bijak dalam melihat pandangan yang jauh ke depan, dimana kerusakan moral sudah berantai dan saling bertautan ibarat jejaring sosial Facebook yang telah mendekatkan nasib? Apa yang dilakukan olehb Ody dinilai oleh KUTIP Center sebagai sebuah konspirasi busuk. Dan bila ini terus dibiarkan, niscaya bangsa ini akan menuai malapetaka; kejahatan moral akan semakin marak di bumi Pancasila ini, karena semua orang akan memakai kejahatan sebelumnya sebagai rujukan.
Secara terang-terangan Maria Ozawa alias Miyabi, bintang porno asal Jepang memberikan tawaran main film adegan ranjang, sebagaimana yang disampaikan oleh produser MAXIMA, Ody Mulya. Syaratnya adalah Ariel keluar dulu dari jeratan hukum, barulah keinginan Miyabi dapat disampaikan menyatakan akan menawari vokalis band yang tengah naik daun itu untuk bermain film.
Ody Mulya, produser Maxima di Jakarta, Kamis (1/7) mengatakan Miyabi memang sempat tanya soal Ariel. Dia banyak membaca berita soal Ariel lewat internet. Miyabi kagum dengan Ariel kalau memang Ariel betul-betul merupakan bintang video porno yang beredar selama ini. Produser yang telah membuat film hot seperti Suster Keramas, Menculik Miyabi dan Tiran (Mati di Ranjang) itu mengemukakan Miyabi tertarik untuk beradu akting dengan Ariel.
Atas dasar keinginan Miyabi, Ody mengutarakan sudah menyiapkan tawaran untuk Ariel menjadi bintang film dengan honor tinggi. Otak bisnis Ody menghitung keuntungan di depan mata. Ia begitu yakin duet Ariel dan Miyabi di film akan laku di pasaran, karena tingginya rasa penasaran di tengah masyarakat.
Sebenarnya ada yang lebih BESAR lagi skenario kehancuran moral bangsa selain apa yang telah dilakukan oleh Ariel, Luna dan Cut Tari. Simaklah kembali kutipan dari Inilah.com berikut ini: Miyabi tertarik untuk beradegan ranjang dengan Ariel Peterpan. Karena itu, produser Ody Mulya, produser Maxima, di Jakarta, Kamis (1/7) menyatakan akan menawari vokalis band yang tengah naik daun itu untuk bermain film.
Tindakan polisi sangat lambat dalam menangani kejahatan internasional dalam konteks perubahan budaya yang cepat. Mereka tidak mencontoh apa yang telah dilakukan Amerika dalam menghancurkan moral Uni Soviet dengan cara mendirikan Mc Donald di sana. Lambat laun komunisme runtuh dimana-mana dengan cara menghancurkan budaya hidup. Nah, seperti ini yang tengah terjadi di tanah air.Polisi hendaknya menangkap para komprador asing yang masuk lewat dalih kebebasan ekspresi dan mereka bisa sebagai pengusaha hiburan dan antek-anteknya. Menurut Sekretaris Eksekutif Konsorsium untuk Transparasi Informasi Publik, Aswan Bayan, bila dipikir-pikir, maka polisi hendaknya juga menangkap para komprador yang menggosok-gosok suasana agar “booming” Miyabi berjalan terus dengan cara mengeksploitasi kasus Ariel. Tapi, apakah Polri bijak dalam melihat pandangan yang jauh ke depan, dimana kerusakan moral sudah berantai dan saling bertautan ibarat jejaring sosial Facebook yang telah mendekatkan nasib? Apa yang dilakukan olehb Ody dinilai oleh KUTIP Center sebagai sebuah konspirasi busuk. Dan bila ini terus dibiarkan, niscaya bangsa ini akan menuai malapetaka; kejahatan moral akan semakin marak di bumi Pancasila ini, karena semua orang akan memakai kejahatan sebelumnya sebagai rujukan.
Sumber Dari : Kabarindonesia.com
Related posts :
Loading...
0 komentar for this post
Leave a reply
- 2008 - 2009 Ruangbacaan. Content in my blog is licensed under a Creative Commons License.
- Ruang Bacaan template designed by RuangBacaan Design.
- Powered by Blogger.com.