Ada TV 3D seperti Ayam dan Telur
// Category: teknologi //Banyak orang kagum dengan pengalaman spektakuler ketika menonton TV 3D. Tapi konten yang masih jarang ditambah beberapa kekurangan kecil akan lebih baik jika menahan diri.
Televisi 3D menawarkan kualitas gambar mengagumkan, akses terhadap konten melalui internet multiaplikasi termasuk Skype. Tetapi konsumen akan fokus pada 3D.
Untuk bisa mendapatkan televisi 3D, dibutuhkan TV baru yang harganya di atas Rp20 juta untuk 40 inci dan di atas Rp40 juta untuk 55 inci. Selain itu juga perlu pemutar blu-ray seharga Rp5,4 juta karena masih terbatasnya siaran TV 3D. Untuk menampilkan 3D juga perlu kacamata seharga Rp1,16 juta per buah dan kabel HDMI terbaru versi 1.3 atau 1.4.
Harga merupakan salah satu faktor yang menjadi pertimbangan konsumen untuk mengadopsi TV 3D. Namun faktor terbesar yang akan menunda penyebaran TV 3D ke rumah-rumah adalah kurangnya konten 3D saat ini.
Hari ini, sulit sekali mendapatkan film 3D yang tersedia di toko piringan blu-ray. Sementara baru penyiaran di Inggris dan Amerika Serikat yang mulai menghadirkan konten 3D.
Mengenai event besar Piala Dunia, memang mulai menggunakan kamera Sony 3D HDTV untuk mengambil gambar 25 pertandingan di ajang terbesar sepakbola di Afrika Selatan Juni ini. Tapi hanya versi 2D yang akan disiarkan ke sejumlah besar negara.
Simon Bush, Chief Executive Australian Visual Software Distributors Association mengatakan bahwa disc pertama 3D blu-ray akan mengguncang pasar di 2010 ini. Tetapi dia belum tahu kepastian waktunya. Dia mengatakan kesiapan distributor untuk mendukung 3D bergantung kepada permintaan konsumen terhadap TV 3D.
“Hal itu merupakan situasi ayam dan telur, jika perangkat TV dijual dengan baik akan mendorong konten 3D ke pasar lebih cepat,” ujarnya. Ia mengharapkan disc 3D dijual seperti film reguler.
Hollywood telah melempar produk berbasis teknologi baru itu. Tahun ini lebih dari 30 film diambil secara 3D. Studio film menilai peralihan 2D ke 3D itu sama halnya dari hitam-putih ke berwarna.
Sementara film animasi seperti Monsters vs Aliens secara khusus telah memimpin format 3D. Namun aksi dan siaran langsung olahraga adalah genre berikutnya yang memperoleh sentuhan 3D.
Sedangkan games video akan menjadi pendorong utama 3D. Tetapi sejauh ini game konsol 3D yang didesain dari dasar adalah Avatar, dan menjadi pengalaman visual yang baik sebagai tes dan menjadi sampel ke depan. Sementara banyaknya game 3D yang sedang dibuat, menjadi jalan untuk lebih mudah membuat film 3D.
Pemilik PlayStation3 boleh bangga karena tidak membutuhkan pemutar blu-ray baru seiring janji Sony untuk menambahkan dukungan 3D melalui pembaruan perangkat lunak. Tetapi perusahaan itu tampaknya akan menunda hingga paling awal pada bulan Juli. Game 3D juga akan menjadi pasar yang luas. Sony mengatakan game 3D pertama akan mulai muncul pada pertengahan tahun 2010.
Merealisasikan kekurangan konten akan menjadi isu besar, di mana produsen TV telah mengembangkan teknologi yang mampu mengubah berbagai konten 2D menjadi 3D melalui algoritma khusus. Tapi kedalaman hasil gambar belum setara dengan kepuasan konten yang diciptakan dari kamera 3D.
Sumber Dari : Inilah.com
Related posts :
Loading...
0 komentar for this post
Leave a reply
- 2008 - 2009 Ruangbacaan. Content in my blog is licensed under a Creative Commons License.
- Ruang Bacaan template designed by RuangBacaan Design.
- Powered by Blogger.com.